Lakukan 5 Hal Ini Pada Limbah Rumah Tangga Anorganik
Meningkatnya populasi manusia berbanding lurus dengan meningkatnya sampah yang dihasilkan. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari manusia disebut sebagai limbah rumah tangga. Beberapa aktivitas domestik seperti mandi, membersihkan rumah atau proses pengolahan masakan.
Berapa Jumlah Sampah yang Anda Produksi Setiap Harinya?
Penelitian menyebutkan bahwa manusia menghasilkan sampah sebanyak 0,7 gram perhari. Jika dikalkulasikan sampah yang dihasilkan oleh satu orang manusia dalam setahun bisa mencapai 64 juta ton. Bisa Anda bayangkan, itu baru limbah yang dihasilkan oleh satu orang manusia. Bagaimana dengan limbah yang dihasilkan oleh satu negara atau bahkan satu dunia?
Sampah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga terdiri dari beberapa macam, mulai dari yang berwujud padat, cair, atu bahkan gas. Namun jika dikelompokkan berdasarkan sifatnya, sampah dibedakan menjadi tiga jenis berikut:
- Sampah organic
- Sampah anorganik
- Limbah B3
Limbah organik merupakan jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan alami. Sehingga bisa membusuk dan terurai dengan bantuan mikroorganisme. Contohnya adalah seperti daun-daunan, sisa sayuran, cangkang telur dan lain sebagainya. Cara pengolahan sampah organik ini biasanya dilakukan dengan cara dibusukkan. Atau bisa juga diolah menjadi pupuk kompos serta digunakan sebagai pupuk tanaman.
Selain sampah organik, kegiatan rumah tangga juga menghasilkan sampah anorganik. Limbah anorganik ini merupakan jenis sampah yang tidak dapat busuk. Hal tersebut karena sampah anorganik berasal dari bahan-bahan non hayati sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa terurai.
5 Hal yang Bisa Anda Lakukan untuk Mengolah Limbah Anorganik
Dewasa ini, keberadaan sampah anorganik cukup menimbulkan masalah. Bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, sampah banyak bertumpuk di berbagai tempat. Tidak hanya membuat lingkungan menjadi kotor, sampah tersebut juga dapat mengakibatkan banyak sekali dampak berbahaya.
Diantaranya seperti dapat mencemari lingkungan, menjadi sarang bakteri dan kuman, menyebabkan masalah kesehatan hingga bencana alam. Sampah-sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air atau sungai sehingga menyebabkan banjir. Itu merupakan contoh sederhana dari dampak negatif yang dihasilkan karena masalah limbah.
Oleh sebab itu, sampah anorganik sebaiknya tidak dibuang begitu saja. Apalagi karena limbah anorganik rumah tangga umumnya bersifat merusak. Penanganan yang baik dan benar pada sampah anorganik diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah tersebut. Nah, apa saja yang perlu dilakukan untuk mengelola sampah anorganik? Berikut ini lima hal yang perlu kita perhatikan bersama.
- Memisahkan Limbah Berdasarkan Jenisnya
Mewujudkan lingkungan yang bersih perlu dilakukan dengan menerapkan kebiasaan sederhana. Salah satunya adalah dengan bijak mengelola sampah. Limbah rumah tangga yang dihasilkan oleh kegiatan manusia sehari-hari ada dua macam. Yaitu jenis sampah organik dan juga sampah anorganik.
Agar mempermudah pengolahan sampah, sebaiknya dua jenis limbah tersebut dibuang secara terpisah. Anda dapat menyiapkan dua buah wadah sampah dirumah. Yang mana masing-masing wadah tersebut digunakan untuk menyimpan sampah organik dan anorganik. Dengan pemilihan dan pemisahan sampah. Maka akan membantu untuk mempermudah pengolahan limbah tersebut ke tahap selanjutnya.
- Menyortir Sampah Anorganik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, limbah anorganik merupakan sampah yang memiliki sifat non-biogradeable. Oleh sebab itu, limbah ini memerlukan penanganan khusus dan sebaiknya tidak dibuang sembarangan. Sampah anorganik juga dibedakan menjadi dua macam, yakni:
- Sampah yang dapat didaur ulang
- Sampah anorganik yang tidak dapat didaur ulang.
Oleh karenanya, ketika sampah sudah terkumpul juga perlu dilakukan penyortiran kembali. Penyortiran ini bertujuan untuk memisahkan sampah-sampah anorganik yang dapat didaur ulang dengan yang tidak. Sampah yang dapat didaur ulang nantinya dapat diserahkan kepada pihak terkait untuk kemudian dapat diproses dan juga diolah kembali.
- Reduce
Reduce atau mengurangi sampah anorganik dalam kehidupan sehari-hari. Ini menjadi langkah awal yang dapat dilakukan untuk bijak mengelola masalah sampah. Praktiknya cukup sederhana, namun perlu komitmen yang tinggi dari diri sendiri. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi masalah sampah, salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut dapat diterapkan dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik, mengurangi penggunaan sedotan plastik, membawa botol minum sendiri dan lain sebagainya. Meskipun sepele, namun cara-cara ini apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan dampak yang sangat besar bagi lingkungan.
- Reuse
Reuse atau menggunakan kembali barang bekas menjadi langkah bijak yang dapat dilakukan untuk menangani limbah anorganik. Banyak sekali barang-barang tidak terpakai yang harus berakhir menjadi limbah. Namun tidak semua sampah harus dibuang begitu saja.
Anda dapat menyortir kembali barang bekas tersebu kemudian memilih beberapa yang sekitarnya masih dapat digunakan kembali. Berikut ini contoh Reuse sampah anorganik rumah tangga:
- Pemanfaatan Botol Bekas
Misalnya apabila Anda memiliki botol bekas di rumah. Nah, botol tersebut jangan dibuang, karena nantinya dapat dimanfaatkan untuk pot tanaman dan lain sebagainya. Demikian juga dengan jenis sampah yang lain.
- Pemanfaatan Kaleng Bekas
Memanfaatkan kaleng bekas untuk celengan, membuat rak dinding dari kardus dan lain sebagainya. Ini bisa menjadi contoh kecil penggunaan barang bekas menjadi barang yang berguna. Dengan memanfaatkan kembali barang bekas di rumah tentu saja bisa meminimalisir serta mengurangi menumpuknya limbah yang akan membuat lingkungan menjadi kotor.
- Recycle
Recycle atau daur ulang merupakan metode yang paling populer untuk mengatasi limbah anorganik. Sampah anorganik yang memenuhi syarat untuk didaur ulang akan dikumpulkan menjadi satu. Kemudian diolah kembali dengan teknologi canggih dan dibuat menjadi barang baru.
Contoh limbah anorganik yang dapat didaur ulang adalah seperti botol plastik, limbah besi, kertas dan lain sebagainya. Benda-benda tersebut nantinya akan dikumpulkan dan disortir berdasarkan jenisnya. Kemudian diolah kembali menjadi barang baru yang siap untuk digunakan.
Demikianlah 5 tips yang perlu dilakukan untuk mengelola sampah anorganik. Dengan penanganan yang baik dan benar, diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah sampah. Tentunya juga dapat meminimalisir dampak negatif yang dihasilkan karena limbah tersebut, bukan?
Saatnya Kita Lebih Bijak Mengolah Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan sampah harus dimulai sejak dini dan dari lingkup yang paling kecil, salah satunya dari lingkungan keluarga terlebih dahulu. Apabila setiap rumah memiliki kesadaran pribadi untuk mengelola limbah rumah tangga yang dihasilkannya. Maka hal tersebut akan memberikan dampak besar bagi lingkungan.
Namun selain pengolahan limbah dengan skala kecil yang dilakukan secara mandiri. Pengolahan limbah dengan bantuan profesional juga tetap dibutuhkan. Karena dengan keterbatasan alat yang tersedia, tentunya pengolahan limbah secara mandiri menjadi kurang maksimal. Oleh sebab itu Anda dapat menggunakan jasa dari pihak ketiga.
Wasteship Sinar Hidayah Putra adalah pilihan yang tepat untuk kebutuhan tersebut. Tidak hanya melayani jasa pengolahan limbah untuk skala industri saja. Wasteship Sinar Hidayah Putra juga melayani jasa pengelolaan limbah rumah tangga.
Kesadaran untuk mengelola limbah sudah selayaknya menjadi tanggung jawab kita bersama. Langkah kecil yang dilakukan hari ini akan berdampak sangat besar bagi kehidupan di masa mendatang. Mewujudkan bumi yang hijau dan tetap lestari dapat dilakukan dengan cara bijak mengelola sampah. Nah, Wasteship Sinar Hidayah Putra menjadi perusahaan yang tepat untuk membantu Anda mewujudkan impian tersebut.